√ Kemungkinan Lulusan Jadwal Sm-3T Diangkat Menjadi Guru Cpns Lebih Besar

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Program SM-3T yakni aktivitas dedikasi sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di tempat 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggaraan pendidikan masih terdapat banyak sekali permasalahan, terutama pada tempat yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T).


Permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya di tempat 3T antara lain yakni permasalahan pendidik, menyerupai kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched).

Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan yakni angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, angka partisipasi sekolah masih rendah, sarana prasarana belum memadai, dan infrastruktur untuk fasilitas saluran dalam mengikuti pendidikan masing sangat kurang.

Sebagai bab dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di tempat 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, biar tempat 3T sanggup segera maju bersama sejajar dengan tempat lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengingat tempat 3T mempunyai kiprah strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di tempat 3T, yakni Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Program ini mencakup (1)  Pedoman | Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T 2 Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik di tempat 3T (SM-3T), dan (3) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif). Program-program tersebut merupakan sebagian tanggapan untuk mengatasi banyak sekali permasalahan pendidikan di tempat 3T.

Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru (PNS/GTY), untuk ditugaskan selama satu tahun di tempat 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan mempunyai perilaku peduli terhadap sesama, serta mempunyai jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, biar sanggup maju bersama mencapai impian luhur menyerupai yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. 

Selanjutnya, terkait dengan peluang diterimanya CPNS bagi lulusan Program SM3T sanggup dikatakan relatif lebih mempunyai peluang yang lebih besar daripada melalui jalur tes penerimaan guru CPNS dari jalur deretan umum.

Untuk menjadi CPNS di dikala kini ini tentu relatif lebih berat daripada sebelumnya, alasannya yakni selain adanya moratorium CPNS otomatis juga akan semakin menambah jumlah lulusan pendidikan guru yang dalam setiap tahunnya semakin bertambah.

Namun, semenjak tahun 2019 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengadakan aktivitas SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)

Pada tahun kemudian telah diungkapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memastikan jalur khusus seleksi CPNS bagi mereka masih tersedia. ’’Tentu akan terus ada. Ini yakni prosedur membangun Indonesia,’’ ungkap Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenristek Dikti Supriadi Rustad di Jakarta.

Informasi dari JPNN pada tahun kemudian tersebut menjelaskan akan ada penambahan kuota untuk jalur khusus tersebut. Dengan catatan, seluruh lulusan SM3T yang diangkat menjadi PNS tahun sebelumnya sanggup bekerja maksimal di tempat penempatan.

Selanjutnya, mantan pembantu rektor bidang akademik Universitas Negeri Semarang itu menjelaskan, pada jalur khusus tersebut, tidak ada perbedaan antara tes yang diberikan dan tes CPNS jalur umum. Materi yang diujikan relatif sama.

Hanya, keistimewaannya, pesaing dalam tes tidak terlalu banyak. Para alumnus SM3T hanya akan bersaing dengan sesama alumnus aktivitas SM3T. Sementara itu, pada tes CPNS jalur umum, persaingan akan lebih ketat alasannya yakni dilakukan bersama ratusan ribu pelamar lainnya.

Seperti pada data tahun 2019 yang lalu, 1.395 alumnus SM3T ikut mendaftar tes jalur khusus tersebut. Hasilnya, 1.224 orang dinyatakan lulus. Meski, hasilnya hanya 809 orang yang berhasil terserap karena ketersediaan deretan di tempat yang tidak sesuai dengan minat para pendaftar. Jadi, banyak yang harus gugur.

Demikian klarifikasi mengenai peluang menjadi guru CPNS bagi lulusan aktivitas SM3T lebih besar pada dikala kini ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi...!

Baca juga : Syarat Pendaftaran, Jadwal Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Program SM-3T Tahun 2019

Referensi artikel : Pedoman Pelaksanaan Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) & jpnn.com

0 Response to "√ Kemungkinan Lulusan Jadwal Sm-3T Diangkat Menjadi Guru Cpns Lebih Besar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel